Minggu, 10 November 2013

Kejuaraan Taekwondo Harus Makin Berkualitas!

Yang merasa anak SMAN 8 Tangerang silahkan dibaca artikel ini

Sangat luar biasa. Hanya untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya saja  hampir setiap minggu pasti ada  yang melaksanakan pertandingan taekwondo. Terutama untuk kelompok pemula (pra yunior dan yunior). Belum lagi kita melihat di wilayah-wilayah lain yang tersebar diseluruh Indonesia.
Berbagai event kejuaraan atau pertandingan taekwondo tersebut, membuktikan bahwa animo masyarakat untuk olahraga beladiri ini sangatlah tinggi. Dan itu artinya tekwondo saat ini telah diterima luas diseluruh lapisan masyarakat Indonesia, dan secara langsung program pembinaan sejak usia dini sudah berjalan walau belum terprogram dengan baik.
Melihat fenomena ini, sudah seharusnyalah kita bangga dan optimis bahwa taekwondo Indonesia tidak akan pernah kekurangan atletnya, karena dalam setiap event selalu bermunculan atlet-atlet muda yang handal yang siap menggantikan senior-seniornya di pelatnas.
Yang menjadi pekerjaan rumah PBTI saat ini adalah bagaimana menata dan membuat satu aturan atau sistem pertandingan  untuk usia pemula  agar  dalam setiap event yang digelar sudah memiliki peraturan standar nasional dan tidak membuat bingung para penyelenggara  dan  pesertanya. Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa aturan yang sudah diatur dalamcompetition rules WTF barulah kelompok pra yunior usia  11 sampai dengan 13 tahun (baru di sosialisasikan), yunior  14 sampai dengan 17 tahun dan senior 15 tahun keatas. Sedangkan untuk kelompok dibawah usia 10 tahun yang sangat digemari anak-anak Indonesia saat ini justru belum ada aturan standarnya dari WTF.
Belum lagi kita melihat saat ini banyak kejuaraan yang disebut khusus untuk pemula, tapi ternyata diikuti juga oleh beberapa atletnya yang sudah berpengalaman. Akibatnya tentu saja sangat merugikan para pemula yang baru mencari pengalaman bertanding. Misalnya dalam hal penimbangan berat badan, saat ini penyelenggara kejuaraan kerap mengabaikan aturan dalam hal timbang badan. Dalam hal ini beberapa event kejuaraan terlihat penyelenggara cenderung membuat aturan sendiri, bahkan yang lebih ekstrem dilakukan tanpa menimbang berat badan peserta, misalnya hanya dengan mengira-ngira atau mengukur tinggi badan dan kesamaan usia saja mereka sudah bisa ikut bertanding.
Hal-hal seperti inilah yang jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan yang salah yang  akan diikuti oleh penyelenggara-penyelenggara kejuaraan yang lain. Dan tentu saja ini sudah menyimpang dari competition rules yang mewajibkan setiap peserta pertandingan kyourugi  harus terlebih dahulu menimbang berat  badannya sehari sebelum  kelas yang akan diikutinya dipertandingkan.
Oleh karenanya kedepan, upaya untuk meningkatkan atmosfir olahraga taekwondo dan memasalkan taekwondo dengan mengadakan kejuaraan-kejuaraan kelompok umur untuk usia dini atau pemula, perlu untuk terus didukung dan ditingkatkan kualitas dan prosedur tata kelola kejuaraannya sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam koridor competition rulesWTF.  Sambil kita juga melakukan evaluasi terkait berbagai hal mengenai problem mendasar dalam pelaksanaan event kejuaraan yang telah disebutkan diatas. Hal tersebut dimaksudkan agar atmosfir olahraga taekwondo yang sudah baik ini, tidak tercederai dengan menurunnya kaidah unsur pembinaan dan aturan kompetisi yang benar.  Dengan demikian, pelaksanaan event kejuaraan dan tujuan utama penyelenggaraan event kejuaraan tetap bertalian kelindan secara obyektif. *) Denny Tanood



Tidak ada komentar:

Posting Komentar